Sektor Perdagangan dan Reparasi Melonjak! Surabaya Kian Kokoh sebagai Pusat Ekonomi

Sektor Perdagangan dan Reparasi Melonjak! Surabaya Kian Kokoh sebagai Pusat Ekonomi

13-03-2025 ADMIN


DPMPTSP Kota Surabaya - Sektor perdagangan dan reparasi di Surabaya menunjukkan tren investasi yang menarik dalam dua tahun terakhir, sebab Kota Surabaya bukan lagi kota berkawasan industri melainkan telah menjadi kota bisnis dan jasa yang berkembang menjadi kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia. Pada tahun 2023, sektor perdagangan dan reparasi mulai mendapatkan perhatian lebih dari para investor dengan nilai investasi Rp. 1,83 triliun, nilai ini mencerminkan tingginya kebutuhan akan perdagangan barang serta layanan perbaikan di tengah pertumbuhan ekonomi dan aktivitas bisnis di Surabaya.

Tren positif ini berlanjut pada tahun 2024, di mana investasi di sektor perdagangan dan reparasi meningkat drastis menjadi Rp. 3,62 triliun, menjadikannya sektor dengan investasi terbesar ketiga setelah usaha transportasi, usaha gudang, dan usaha telekomunikasi serta perumahan, kawasan industri dan perkantoran. Lonjakan ini menandakan bahwa sektor ini semakin menjadi prioritas bagi investor, seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi, konsumsi masyarakat, dan kebutuhan akan pelayanan perbaikan kendaraan serta barang elektronik. Selain itu, perkembangan ekonomi digital dan e-commerce juga turut mendorong investasi di sektor ini, mengingat semakin banyaknya pusat distribusi dan layanan reparasi yang dibutuhkan.

Peningkatan investasi yang pesat di sektor perdagangan dan reparasi menegaskan bahwa Surabaya terus berkembang sebagai pusat ekonomi dan perdagangan yang dinamis. Dengan semakin tingginya daya beli masyarakat dan pertumbuhan bisnis retail serta industri jasa, sektor ini diperkirakan akan terus menarik minat investor di tahun-tahun mendatang. Kebijakan yang mendukung sektor perdagangan, seperti pengembangan pasar modern dan fasilitas perbaikan yang lebih canggih, akan semakin memperkuat peran sektor ini dalam perekonomian Surabaya.