• Admin
  • 28-02-2025

Tren Pertumbuhan Investasi PMDN Non-UMK di Surabaya Tahun 2024


Rumah Kos

DPMPTSP Kota Surabaya - Surabaya – Kota Surabaya menunjukkan dinamika yang menarik dari tiga tahun terakhir dalam merealisasikan  investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) non - usaha mikro dan kecil (UMK). Berdasarkan data yang tersedia, total investasi mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun 2022 hingga 2024. Pada tahun 2022, total investasi yang tercatat mencapai Rp 24,55 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari wilayah gabungan kecamatan lainnya yang menyumbang Rp 10,92 triliun atau sekitar 44,47% dari total investasi. Sementara itu, pada tahun 2023, investasi menurun menjadi Rp 20,28 triliun, dengan dominasi investasi tetap berasal dari wilayah gabungan kecamatan lainnya. Tahun 2024 mencatat pertumbuhan lebih tinggi dengan total investasi mencapai Rp 27,69 triliun, menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dua tahun sebelumnya.

Secara geografis, komposisi investasi di berbagai kecamatan mengalami perubahan dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2022, Kecamatan Dukuh Pakis menjadi wilayah dengan realisasi investasi tertinggi, mencapai Rp 4,29 triliun, diikuti oleh Kecamatan Pabean Cantian dan Kecamatan Asemrowo. Namun, pada tahun 2023, dominasi investasi berpindah ke Kecamatan Genteng yang mencatatkan investasi Rp 2,70 triliun, diikuti oleh Kecamatan Pabean Cantian dan Gayungan. Memasuki tahun 2024, Kecamatan Pabean Cantian kembali menjadi wilayah dengan investasi tertinggi, yakni sebesar Rp 6,57 triliun atau 23,75% dari total investasi. Wilayah lain seperti Kecamatan Semampir, Asemrowo, dan Krembangan juga menunjukkan peningkatan investasi, meskipun masih di bawah Pabean Cantian.

Pertumbuhan investasi yang signifikan dari tahun 2022 hingga 2024 mencerminkan meningkatnya minat investor terhadap Surabaya sebagai pusat ekonomi. Peningkatan ini didukung oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan pemerintah kota dalam memberikan kemudahan perizinan serta perbaikan infrastruktur. Meski demikian, distribusi investasi yang masih cenderung terpusat di beberapa kecamatan tertentu menunjukkan perlunya strategi pemerataan investasi agar seluruh wilayah Surabaya dapat merasakan manfaat ekonomi secara lebih merata. Dengan tren positif yang terus berlanjut, diharapkan investasi PMDN non - umk di Surabaya dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kota.