Realisasi Penerbitan NIB di Kota Surabaya Terbesar Keempat se-Indonesia

DPMPTSP-Kota Surabaya: Realisasi penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi pelaku usaha di Surabaya, menjadi yang terbesar keempat se-Indonesia. Tercatat mulai tanggal 4 Agustus 2021 hingga 22...

Dua Tahun Berturut-turut, Pemkot Surabaya Sabet Penghargaan Kota Terinovatif Dari Mendagri

DPMPTSP-Kota Surabaya: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dua kali berturut-turut meraih penghargaan Kota Terinovatif dalam Penganugerahan Innovative Government Award (IGA) di Tahun 2022....

Semakin Prima Pelayanan DPMPTSP dan DISPENDUK Kota Surabaya Capai Predikat A Dari Menpan-RB

DPMPTSP-Kota Surabaya; Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meraih penghargaan Pelayanan Prima dengan Posisi Capaian A dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi...

Pertama di Indonesia, Wali Kota Eri Cahyadi Bersama Kemenhub Launching Bus Listrik di Surabaya

DPMPTSP-Kota Surabaya; Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akhirnya melaunching Bus Listrik Trans Semanggi Suroboyo untuk mendukung angkutan Buy The Service (BTS) di...

Kota Surabaya Berhasil Pecahkan Rekor Tari Remo Massal Pelajar Kategori Superlatif

DPMPTSP-Kota Surabaya; Kota Surabaya sukses pecahkan Rekor MURI Dunia kategori Superlatif “Tari Remo Massal” di penghujung akhir tahun 2022. Penyerahan piagam penghargaan Rekor MURI...

Surabaya Terima Penghargaan Kota Peduli HAM di Perayaan Hari HAM Sedunia 2022

DPMPTSP-Kota Surabaya: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima penghargaan sebagai Kota Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) pada Tahun 2021 dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia...

Wisatawan Kapal Pesiar Terpesona Dengan Destinasi Wisata Kota Surabaya

DPMPTSP-Kota Surabaya; Sebanyak 570 wisatawan mancanegara terpesona dengan destinasi wisata di Kota Surabaya. Menggunakan Kapal Pesiar Viking Mars, rombongan tersebut berlabuh di Pelabuhan Tanjung...

Surabaya Satu-Satunya Kota di Indonesia yang Raih Peringkat A Indeks Reformasi Birokrasi

DPMPTSP-Kota Surabaya: Pemkot Surabaya mencatat sejarah sebagai pemerintah kota pertama dan satu-satunya di Tanah Air yang berhasil mencapai peringkat A (Sangat Baik) untuk penilaian Indeks...

Pemkot Surabaya Segera Buatkan SKG Khusus Pasarkan Produk Penyandang Disabilitas

DPMPTSP-kota Surabaya: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua Bunda Paud Kota Surabaya Rini Indriyani menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional yang diselenggarakan oleh Radio...

Road To Hakordia 2022 di Surabaya Resmi Ditutup, Wali Kota Eri Nyatakan Siap Lawan Korupsi Bersama

DPMPTSP-Kota Surabaya: Acara Road to Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2022 yang digelar di Kota Surabaya resmi ditutup pada Jumat (2/12/2022) sore. Gelaran yang dipusatkan di Alun-alun...

Populasi

Dengan jumlah penduduk yang mencapai sekitar 3.052.020 Orang di Tahun 2017, Kota Surabaya berkembang sebagai Kota Metropolitan. Posisi strategis Kota Surabaya sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat membuatnya selalu dinamis. Menjadi pusat aktivitas sama artinya menjadi tempat merantau bagi orang dari berbagai daerah. Jumlah penduduk jelas akan semakin meningkat seiring pesona Kota Surabaya yang menjanjikan segala macam kemudahan. Kota Surabaya harus tetap menjadi rumah yang aman dan nyaman bagi penghuninya.

SukuPopulasi
Jawa 83,68%
Madura 7,5%
Tionghoa  7,25%
Arab 2,04%

 

Agama

Surabaya merupakan salah satu pusat penyebaran Agama Islam yang paling awal di Tanah Jawa dan merupakan basis warga Nahdlatul Ulama. Masjid Ampel didirikan pada abad ke-15 oleh Sunan Ampel, salah satu tokoh Walisongo. Selain Agama Islam, agama lain yang dianut sebagian penduduk adalah Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Walaupun Islam merupakan mayoritas di Surabaya, kerukunan antar umat beragama untuk saling menghormati, menghargai, dan saling bekerjasama sangat terjaga.

AgamaPopulasi
Islam 85,1%
Kristen 9,1%
Katholik 4,0%
Hindu 0,3%
Buddha 1,5%
Konghucu   0.0%

 

Bahasa

Surabaya memiliki dialek khas Bahasa Jawa yang dikenal dengan boso Suroboyoan (bahasa ke-Surabaya-an). Dialek ini dituturkan di daerah Surabaya dan sekitarnya, dan memiliki pengaruh di bagian timur Provinsi Jawa Timur. Dialek ini dikenal egaliter, blak-blakan, dan masyarakat Surabaya dikenal cukup fanatik dan bangga terhadap bahasanya. Namun sebagian besar penduduk Surabaya masih menjunjung tinggi adat istiadat Jawa, termasuk penggunaan bahasa Jawa halus untuk menghormati orang yang lebih tua atau orang yang baru dikenalnya. Tetapi sebagai dampak peradaban yang maju dan banyaknya pendatang yang datang ke Surabaya, secara tidak langsung telah mencampuradukkan bahasa asli Surabaya, ngoko, dan bahasa Madura, sehingga diperkirakan banyak kosakata asli bahasa Surabaya yang sudah punah.